Wednesday, September 5, 2012

Batu-batu Kali



Batu-batu kali
kini tak ada lagi
melenting atau menggelinding
orang tak ambil pusing.


Batu pecah, batu belah, batu remuk
dicampur perekat lalu diaduk-aduk
tertumpuk menjadi bentuk
gedung atau bangunan menjulang tinggi
atau dilebur menjadi apa lagi
siapa peduli.

Duduk di atas batu
kaki berendam di air kali
mata memandang jauh
ke gunung, ke langit
ke rerimbunan hijau
hanya menjadi catatan rindu
tentang masa lalu
masa lalu-ku
masa-masa itu.

Air kali kini tanpa batu-batu
tanpa gemericik air
jernih dan sibuk mengalir.

Air kali kini persis mendung
hitam bergerak remang-remang
aromanya, mengingatkan benda asing
asing sekali
bagai perjalanan yang sudah letih
bagai zaman yang terus merintih
pada seisi penghuni.

Jakarta, Januari 1997

0 comments:

Post a Comment

Contact